Derita Kisah Cinta Saya Bagian 1


Cinta Pertama Saya

Apa menurut anda putus cinta biasa saja ? mungkin banyak yang dari kalian yang menganggap kalau putus cinta itu nightmare, atau malah menanggapinya biasa saja (itu buat motto para ajruna dan arjuni cinta) ntah ini sebuah kutukan saya, atau saya kurang beruntung. Malahan saya sempat berpikir ada darah seorang Cutpatkai yang mengalir di tubuh yang tangguh ini, dia pernah berkata “Dari dulu begitulah cinta, deritanya tiada akhir” tapi saya segera menepisnya, semoga hanya kebetulan.

Lanjut cerita ini tentang Cinta Pertama Saya dulu di SMP, sebuah kebetulan saya bertemu dengan
dia, awalnya teman dia selalu menghampiri saya dan selalu berkata pada saya ” Hey Indra kamu dapat salam dari teman saya”  saya hanya balas senyum pada dia dan membayangkan kalau teman orang yang menegur saya itu sepertinya jelek, karena saya sering melihat dia dan temannya itu ke kantin bersama. 

Hingga detik-detik yang menegangkan itu datang pada saya, cewek yang katanya naksir saya itu tidak seperti bayangan saya, dia ternyata sangat cantik dan bukan cewek yang sering di ajak ke kantin olehnya (Lega rasanya hati ini).

Hingga akhirnya hal yang tidak kusangkah terucap dari mulutnya ketika kita berada di pojok kantin dia berbicara tapi agak sedikit ragu “mau engga kamu jadi pacar saya” karena disaat itu saya masih polos dan tidak tau apa-apa tentang cinta dan kebetulan ada cewek cantik yang mau sama saya, saya langsung berkata “Iya” sama dia kita saling tatap-tatapan dan kita saling malu-malu pada saat itu.

Hari-hari berjalan indah (Walau saat itu saya ga punya HandPone dan ga tau rumah dia dimana tapi kita sering janjian sehabis pulang Sekolah, untuk menunjukan rasa sayang saya ke Dia saya hanya berani mencium pipi dia, walau saya melakukannya masih malu-malu.

Hal yang tidak ingin terjadi pun akhirnya terjadi, tapat hubungan kita menginjak Satu Minggu dia pun seperti menghindar dari saya, tiap kita ketemu di depan toilet dia bersembunyi di dalamnya tiap ketemu di perpustakaan dia bersembunyi di buku-buku sekolah dan tiap ketemu di kantin dia langsung pergi tanpa membayarnya (bagian terakhir bercanda hapus saja). Ahirnya saya tau apa masalahnya, dia ternyata balikan lagi dengan mantannya, memang sih mantanya itu lebih ganteng dari saya lebih tinggi dari saya tapi tidak lebih pintar dari saya, saya pun merasa tersakiti, terzalimi, dan terter lainnya, hingga akhirnya saya engga masuk sekolah selama seminggu. Tapi sampai sekarang atau sampai kapan pun saya masih menganggap dia Cinta Pertama Saya.


Comments