Cinta Pertama Saya
Apa menurut
anda putus cinta biasa saja ? mungkin banyak yang dari kalian yang menganggap
kalau putus cinta itu nightmare, atau malah menanggapinya biasa saja (itu buat
motto para ajruna dan arjuni cinta) ntah ini sebuah kutukan saya, atau saya
kurang beruntung. Malahan saya sempat berpikir ada darah seorang Cutpatkai yang
mengalir di tubuh yang tangguh ini, dia pernah berkata “Dari dulu begitulah cinta, deritanya tiada akhir” tapi saya segera
menepisnya, semoga hanya kebetulan.
Lanjut cerita ini
tentang Cinta Pertama Saya dulu di SMP,
sebuah kebetulan saya bertemu dengan
dia, awalnya teman dia selalu menghampiri saya dan selalu berkata pada saya ” Hey Indra kamu dapat salam dari teman saya” saya hanya balas senyum pada dia dan membayangkan kalau teman orang yang menegur saya itu sepertinya jelek, karena saya sering melihat dia dan temannya itu ke kantin bersama.
dia, awalnya teman dia selalu menghampiri saya dan selalu berkata pada saya ” Hey Indra kamu dapat salam dari teman saya” saya hanya balas senyum pada dia dan membayangkan kalau teman orang yang menegur saya itu sepertinya jelek, karena saya sering melihat dia dan temannya itu ke kantin bersama.
Hingga detik-detik
yang menegangkan itu datang pada saya, cewek yang katanya naksir saya itu tidak
seperti bayangan saya, dia ternyata sangat cantik dan bukan cewek yang sering
di ajak ke kantin olehnya (Lega rasanya hati ini).
Hingga
akhirnya hal yang tidak kusangkah terucap dari mulutnya ketika kita berada di
pojok kantin dia berbicara tapi agak sedikit ragu “mau engga kamu jadi pacar saya” karena disaat itu saya masih polos
dan tidak tau apa-apa tentang cinta dan kebetulan ada cewek cantik yang mau
sama saya, saya langsung berkata “Iya”
sama dia kita saling tatap-tatapan dan kita saling malu-malu pada saat itu.
Hari-hari
berjalan indah (Walau saat itu saya ga punya HandPone dan ga tau rumah dia
dimana tapi kita sering janjian sehabis pulang Sekolah, untuk menunjukan rasa
sayang saya ke Dia saya hanya berani mencium pipi dia, walau saya melakukannya
masih malu-malu.
Hal yang tidak
ingin terjadi pun akhirnya terjadi, tapat hubungan kita menginjak Satu Minggu
dia pun seperti menghindar dari saya, tiap kita ketemu di depan toilet dia bersembunyi
di dalamnya tiap ketemu di perpustakaan dia bersembunyi di buku-buku sekolah
dan tiap ketemu di kantin dia langsung pergi tanpa membayarnya (bagian terakhir
bercanda hapus saja). Ahirnya saya tau apa masalahnya, dia ternyata balikan
lagi dengan mantannya, memang sih mantanya itu lebih ganteng dari saya lebih
tinggi dari saya tapi tidak lebih pintar dari saya, saya pun merasa tersakiti, terzalimi,
dan terter lainnya, hingga akhirnya saya engga masuk sekolah selama seminggu.
Tapi sampai sekarang atau sampai kapan pun saya masih menganggap dia Cinta Pertama Saya.
Comments
Post a Comment